BIAS GENDER PEREMPUAN SEBAGAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM PRAKTIK KAWIN TANGKAP DI SUMBA TENGAH

Tradisi kawin tangkap di Sumba telah lama menjadi sorotan dalam diskursus hukum adat, keadilan gender dan hak asasi manusia. Buku ini menyajikan analisis mendalam tentang praktik kontroversial tersebut, mengupas lapisan-lapisan kompleks antara hukum adat, hukum nasional terutama tentang prinsip hukum perkawinan, dan prinsip-prinsip keadilan gender. Dengan pendekatan interdisipliner, penulis mengeksplorasi akar sejarah, dinamika sosial, dan implikasi hukum dari tradisi ini. Buku ini juga menawarkan tinjauan kritis terhadap kerangka hukum yang ada, baik di tingkat lokal maupun nasional, dalam menangani kasus-kasus kawin tangkap. Penulis menganalisis efektivitas dan kekurangan dari pendekatan hukum saat ini, serta mengusulkan reformasi yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara penghormatan terhadap adat istiadat dan penegakan prinsip-prinsip keadilan gender. Dengan menggabungkan rigor akademis dan sensitivitas budaya, buku ini tidak hanya menjadi sumber referensi berharga bagi para akademisi dan praktisi hukum, tetapi juga panduan penting bagi pembuat kebijakan dan aktivis yang bekerja di bidang hak-hak perempuan dan keadilan gender. Karya ini mengajak pembaca untuk memikirkan kembali hubungan antara tradisi, modernitas, dan hak asasi manusia dalam konteks Indonesia yang beragam, sambil menawarkan jalan ke depan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.